Minggu, 07 Juni 2015


  

BASIDIOMYCOTA


A.    Basidiomycota
Nama Basidiomycota berasal dari basidium (bahasa latin yang berarti “alas kecil”), suatu tahapan diploid sementara dalam siklus hidup organisme tersebut. Basidiomycetesmerupakan pengurai penting bagi kayu dan bagian tumbuhan lainnya. Divisi Basidiomycetes juga mencakup mutualis yang membentuk mikoriza dan parasit tumbuhan. Diantara semua fungi, Basidiomycetes saprobik adalah yang paling baik dalam mengurai polimer lignin yang kompleks, suatu komonen kayu yang sangat berlimpah. Dua kelompok Basidiomycetes, rust dan smut, mencakup terutama parasit tumbuhan yang sangat merusak.
Subdivisi ini mencakup sebagian besar dari pada spesies yang lebih besar dan yang amat sering dijumpai dilapangan dan hutan. Cendawan ini biasanya dikenal sebagai jamur (mushroom), Jamur yang termasuk Basidiomycotina diperkirakan ada 1.500 jenis.

Basidiomycota mempunyai susunan tubuh yang mudah diamati, karena umumnya berukuran makroskopis.. Hidupnya saprofit atau parasit, terutama pada tumbuhan. Spora jamur ini tumbuh menjadi miselium yang hifanya bersekat-sekat.. tubuh buahnya  (basidiokarp) berbentuk seperti payung. Basidiokarp merupakan tempat pembentukan basidium. Di dalam basidium terdapat basidiospora yang merupakan alat perkembangbiakan seksual. Adapun perkembangan seksualnya berlangsung dengan pembentukam konidium.
Namun, ada tiga klas menurut  (Ainsworth, 1973) yang dapat dibedakan berdasarkan ada tidaknya basidiokarp dan cara pelepasan basidiosporanya :

1.      Teliomycetes                                                                                                         Dalam kelas ini tidak ada/ tidak membentuk basidiokarp, tetapi ada sorus yang menghasilkan spora. Spesies yang hidup sebagai parasit tumbuhan termasuk pathogen yang mempunyai arti ekonomi penting.
Ordo : Uredinales, Ustilaginales

2.      Hymenomycetes
      Klas yang mempunyai tubuh buah yang menyolok. Merupakan jamur-jamur yang mempunyai lamella tengah atau keeping lipatan, biasanya berdaging dan hidup sebagai saprob. Basidiokarpnya terdiri dari tangkai yang menyangga tudung. Ordo : Aphyllophorales, Agaricales

3.      Gasteromycetes
      Pada kelas ketiga yang mencakup 700 spesies yang hidup ditanah, kayu dan kotoran hewan. Yang mempunyai basidiokarp nyata dan angiokarp.
Gasteromycetes menghasilkan spora pada permukaan tersembunyi, sppora dilepaskan sesaat setelah penutupnya pecah. Jamur ini menghasilkan basidiospers dalam basidiomata mereka, dimana spora benar-benar tertutup atau setidaknya merupakan bagian dari perkembangan mereka.

B.     Habitat
Jamur Basidiomycota umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa mahluk
Hidup misalnya serasah daun ditanah, merang padi dan batang daun mati. Jamur parasit hidup pada organisme inangnya, misalnya tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk rhizome dan membentuk jamur parasit pada jagung yaitu ustilago maydis.
                 
           
C.    Karakteristik Basidimycota
a.      Umumnya anggota basidimycota berukuran makrokopis
b.      Hifanya bersekat
c.       Memiliki tubuh buah (basidiokarp) yang berbentuk panjang, lembaran-lembaran yang berliku atau bulat
d.      Hidupnya saprofit, parasit dan mutualisme
e.       Perkembang biakan secara aseksual (vegetatif) bias dilakukan dengan konidium, pertunasan dan fregmentasi. Sedangkan secara seksual dengan biodiospora yang dibentuk oleh basidium
f.       Mempunyai tudung seperti payung

D.    Struktur Tubuh Basidiomycota
            Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat. Hifa vegetatif basidiomycota terdapat dalam substartnya (tempat hidupnya). Misal pada kayu, tanah dan serasah daun. Jalinan hifa generatif ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. Tubuh buah disebut juga sebagai (basidiokarp).
            Basidiokarp berukuran makroskopik sehingga dapat dilihat oleh mata telanjang, bentuknya pun bermacam-macam, misalnya seperti payung, kuping, atau setengah lingkaran. Basidiokarp ada yang memiliki batang dan ada yang tidak. Pada bagian tudung basidiokarp terdapat lembaran-lembaran  (bilah). Pada lembaran ini terbentuk banyak basidium yang akan mengahasilkan spora bsidium (basidiospora). Basidiospora merupakan spora generatif.
                                   


E.     Reproduksi Basidiomycota
                  Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2ECawkqEmIfTNqDbwUtYTZRoBrf0PxFmHq64uj5gmFzgesZ4lTNw4NDBtvNfNDvHZHFFqHZTRWRYROYo0uFG4ZRCjQXxmD0xVtxlUnL5qD6dbauTyfDeSF2cMX0YP9Brs0lWzO5konmk/s1600/siklus+reproduksi+basidiomycota.jpg

1.      Reproduksi secara aseksual
      Dengan membentuk spora konidia tapi jarang terjadi reproduksi ini.
2.      Reproduksi secara seksual
a.       Perkawinan antara 2 hifa berbeda jenis, hifa (+) dan hifa (-)
b.      Mula-mula ujung hifa bersinggungan akan terjadi plasmogami. Inti salah satu berpindah ke hifa lain sehingga terbentuk hifa haploid dikariotik. Hifa-hifa ini membentuk miselinium yang dikariotik
c.       Miselinium yang dikariotik menjadi basidiospora.
d.      Pada ujung hifa basidiokarp, kedua inti haploid membentuk basidium berinti diploid
e.       Inti diploid mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 inti haploid
f.       Keempat inti haploid berkembang menjadi basidiospora
g.      Apabila basidiospora jatuh ditempat yang cocok akan berkecambah tumbuh menjaadi hifa bersekat dengan inti haploid (monokariotik)

F.     Ciri-ciri Miselium Basidiomycetes
      Hifa Basidiomycetes pada umumnya terdiri atas sel sel yang berinti satu yang haploid, akan tetapi dalam siklus hidupnya hifa ini dapat menjadi beinti dua, namun tetap haploid. Akhirnya kedua inti bersatu dalam proses pembentukan basidium.
1.      Miselium Primer
Dihasilkan oleh suatu Basidiospora yang jatuh disuatu tempat yang menguntungkan dan tumbuh menjadi miselium. Miselium ini mulanya berinti banyak kemudian terjadi persekatan dan membuat miselium berinti satu  yang haploid.
2.      Miselium Sekunder
Terjadi dari hasil plasmogami antara dua hifa yang kompatibel atau hasil  plasmogami antara oidia dengan suatu hifa reseptif yang kompatibel yang berinti dua yang masing-masing haploid.
3.      Miselium Tersier
Terdiri dari miselium sekunder dan telah tersusun dalam jaringan yang telah teratur misalnya membentuk basidiokarp dan basidiofor yang menghasilkan basidiospora. Yang berinti dua, pusat sekat berlubang. Lubang ini dikenas sebagai doliporus.

G.    Klasifikasi Basidiomycetes
      Dibagi menjadi 2 sub-klas yaitu :
1.      Sub-klas Heterobasidimycetidae
·         Basidium bersekat melntang atau terbelah secara membujur atau berupa teleutospora atau teliospora yang tumbuh menjadi promiselium
·         Basidispora dapat berkecambah untuk menghasilkan basidiospora kedua
Subklas Heterobasidomycetidae dibagi menjadi 3 Ordo yaitu:
a.      Ordo Tremellales
o   Tubuh buah kebanyakan lunak akan tetapi ada juga yang kenyal
o   Miselium primer nya berasal dari basidiospora, konidia atau oidia yang berinti satu
o   Miselium sekunder dapat mengadakan hubungan ketam untuk selanjutnya menyusun tubuh buah dan basidium
o   Tremellales kebanyakan adalah saproba akan tetapi ada juga yang parasit bahkan ada juga yang mungkin berguna sebagai penghasil karotin

Ordo Tremellales memiliki 6 famili yaitu:
§  Famili Ceratobasidiaceae
Jamur ini memiliki probasidium yang serupa bola. Probasidium  berkembang menjadi hipobasidum yang bentuknya agak pipih dan tidak bersekat.
§  Famili  Dacrymycetaceae
Tubuh buah nya berwarna kuning atau jingga bentuknya seperti selai atau lilin.  Jamur ini terdapat pada pohon-pohonan yang masih hidup maupun sudah mati.
§  Famili Tremellaceae
Tubuh Buah Tremellaceae ada yang tipis berupa selapis selai yang kenyal dan melekat pada suatu substrat, tetapi ada pula yang menegak dan bertangkai.
§  Famili Auriculariaceae
Auriculariceae merupakan famili yang besar, terdiri dari 13 genus. Ciri khas dari famili ini adalah basidium yan tersekat secara melintang atau miring. Tubuh buah auricularia ada yang sederhana berupa suatu anyaman hifa. Kebanyakan adalah saproba.
§  Famili Septobasidiaceae
Famili ini menghasilkan basidium yang bersekat-sekat melintang, tubuh buahnya tidak terlapis oleh selai.
§  Famili Sporobolomycetaceae
Famili ini menghasilkan basidium yang bersekat-sekat melintang, tubuh buahnya tidak terlapis oleh selai.


b.      Ordo Uredinales
o   Miselium umumnya berinti satu, dan kemudian berinti dua
o   Tumbuh d sela-sela sel tumbuhan inang
o   Memperoleh zat makanan dengan perantaraan haustoria
                        Dari segi ekonomi, ordo ini mempunyai peranan pening. Jamur-jamur dari ordo ini parasit pada banyak tanaman penghasil makanan bagi manusia, dan mereka terkenal sebagai jamur karat.
                        Ordo Uredinales memiliki 3 famili yaitu:
§  Famili Pucciniaceae
§  Famili Melampsoraceae
§  Famli Coleosporiaceae
c.       Ordo Ustilaginales
    Jamur-jamur yang kita masukkan dalam ordo ini kita sebut juga jamur api, karena spora-spora yang dihasilkan nya berwarna hitam serupa serbuk arang. Biasanya api itu parasit, akan tetapi bukan parasit obligat seperti hal nya dengan Uredinales.
Mengenai miselium, jamur api tidak menghasilkan miselium yang menyebar luas.
                        Ordo Ustilaginales memiliki 2 famili yaitu:
§  Famili Ustilaginaceae
§  Famili Tilletiaceae

2.      Sub-klas Homobasidimycetidae
      Menurut Alexopoulus membagi subklas Homobasidiomycetidae atas 2 seri dan 1 ordo Exobasidiales. Ordo ini kecil, dan sama sekali tidak memiliki basidiokarp. Pembagian atas 2 seri didasarkan atas perbedaan, bahwa seri yang 1 memiliki lapisan himenium yang jelas dan terbuka meskipun basidiospora belum dewasa, seri ini disebut Hymonemycetes. Seri lain ialah Gasteromycetes dan seri ini mencakup jamur-jamur yang basidiokarp tetap tertutup meskipun basidiospora sudah dewasa dan lapisan himenium sudah terurai.
      Ciri-ciri Subklas Homobasidimycetidae:
·         Basidium tidak bersekat melintang atau tidak terbelah secara membujur
·         Basidiospora berkecambah dengan menghasilkan tabung benih
·         Menghasilkan empat sterigma
Subklas Homobasidimycetidae dibagi menjadi 8 Ordo yaitu:
a.      Ordo Exobasidiales
o   Basidium langsung dibentuk oleh hifa-hifa dikaryotik yang berada di sela-sela sel epidermis inang.
o   Hifa-hifa tersebut kemudian mendorong kutikula sampai pecah dan lapisan basidium menutup permukaan inang.
o   Jumlah basidiospora 4,6 atau 8.
o   Basidiospora berinti 1, berkecambah dengan menghasilkan blastospora.
o   Tidak memiliki basidiokarp, himenium menutup permukaan inang yang menumpang.
b.      Ordo Polyporales
o   Himenium terbuka. basidiospora seperti koma.
o   Tumbuh miring pada sterigma
o   Terlepas dengan lemparan.
o   Kedudukan himenium berbeda-beda, tetapi kalau himenium melapisi pori atau inang.
o   Basidiokarp tidak lunak.
Ordo Polyporales memiliki 5 famili yaitu:
§  Famili Thelephoraceae
-  Himenium halus, kasar atau keriput.
- Basidiokarp serupa jaring-jaring, berselaput serupa belulang atau keras.
§  Famili  Clavariaceae
-  Himenium halus, kasar atau keriput
- Basidiokarp serupa gada atau bunga karang, biasanya tegak
§  Famili Claviariaceae
- Basidiokarp menegak, sedikit banyak serupa gada, kadang-kadang bercabang sampai rumit.
-Himenium menutup seluruh basidiokarp kecuali bagian tangkai dekat tanah.
§  Famili Cantharellaceae
Basidikarp serupa corong,himenium terdapat pada permukaan luar.
§  Famili Polyporaceae
- Hemenium melapisi lubang atau tabung sebelah dalam.
- Basidiokarp dapat berupa suatu kerak, suatu papan atau suatu payung. Basidiokarp yang tua biasanya kuat, serupa belulang, gabus atau kayu.
- Banyak mengganggu pohon dihutan dan pepohonan rindang, merusak kayu bangunan.

c.       Ordo Hymenogastrales
o   Tubuh buah bertangkai
o   Memiliki basidiokarp yang tetap tertutup atau akan terbuka pada waktu spora telah dewasa
o   Spora tumbuh simetris pada ujung sterigma dan tidak terlempar dari basidium.
d.      Ordo Lycoperdales
o   Tubuh buah terbuka pada waktu spora telah dewasa
o   Gleba berserbuk, berlendir atau lunak seperti lilin
o   Ruang gleba kecil tidak terpisah
o   Himenium ada pada waktu permulaan
o   Spora kebanyakan berwarna muda dan kecil
e.       Ordo Sclerodermatales
o   Tubuh buah tertutup
o   Peridium tebal dan keras
o   Gleba berwarna gelap dengan himenium yang tidak jelas
o   Spora kebanyakan berwarna tua dan besar
Ordo Sclerodermatales memiliki 5 famili yaitu:
§  Famili Scleroderma
§  Famili Astreus
§  Famili Tulostoma
§  Famili Battarea
f.       Ordo Phallales
o   Tubuh buah masih muda berbentuk seperti telur dan berwarna putih abu-abu
o   Gleba berlendir dan berbau serta bertangkai
g.      Ordo Nidulariales
o   Tubuh buah seperti corong yang menengadah.
o   Dinding dalam corong terdapat peridiol dengan gleba.
o   Ruang gleba merupakan peridium kecil atau seluruh gleba menjadi satu ruangan yang terpisah dari peridium.


H.    Peranan  Basidiomycota
a.       Lentinus edodes dan shitake-picuma dan Jepang, jamur ini diproduksi besar-besaran untuk dikonsumsi.
b.      Pleurotes, jamur kayu yang hidup pada kayu atau substrat yang mengandung banyak lignin daan selulosa, jamur ini enak dimakan.
c.       Ganoderma ceplanotum, polyporus diganteus, tubuh buahnya berbentuk setengah lingkaran menyerupai kipas, digunakan untuk obat-obatan atau terapi.
d.      Aurecularia Polytricha atau jamur kuping tumbuh pada kayu-kayu yang lapuk, berwarna kecoklatan, berbentuk menyerupai daun telinga, jamur ini enak dimakan.
e.       Amanita muscaria, hidup pada kotoran ternak, menghasilkan toksin muskarin yang dapat membunuh lalat.
f.       Puccinia graminis, hidup sebagai parasit pada tanaman rumput-rumputan              (graminea), menyebabkan bercak-bercak pada daun seperti karat, sering juga disebut jamur karat.

I.       Contoh Basidiomycota
a.       Jamur karat (Puccinia graminis) : Ustilago maydis hidup parasit pada tanaman jagung gejalanya ialah terjadinya pertumbuhan ang abnormal pada buah, daun atau batang jagung.
b.      Jamur api (Ustilago sp)
c.       Agraricus (Champynon)
d.      Jamur tiram (Pleuretes sp)
e.       Jamur merang (Volvariella volvacea)
f.       Jamur Kuping (Auricularia polytricha)
g.      Jamur Papan (Polyporus giganteus)
h.      Jamur Mayang (Clavaria zippeli)
i.        Amanita phalloides




           
                Jamur Kuping                                              Jamur karat
            (Auricularia polytricha)                             (Puccinia graminis)
     

             
            Amanita phalloides                                         Jamur Papan
                                                                             (Polyporus giganteus)


             
              Jamur tiram                                                   Jamur Kuping
            (Pleuretes sp)                                            (Auricularia polytricha)







DAFTAR PUSTAKA

Reece, J.B, L.G. Michell, N.A. Campbell. 2003. BIOLOGY Fifth Edition. Jakarta : Erlangga.
Turangan Lily, Willianto, Reynaldo Krissanca A, dkk. Ensiklopedia Sains Tumbuhan, Alga dan Fungi. Jakarta : PT DEA.
Prof. Dr. Ir. H. Siti Sutarmi Tjitrosomo. 1983. Botani Umum. Bandung : Angkasa.
Prof. Dr. D. Dwidjoseputro, 1978. Pengantar Mikologi. Bandung : Alumni














BASIDIOMYCOTA








Disusun oleh:
Avi Aulia Nabilla
Gita Dwi Damayanti
Qonitah Nur Fauziyah
Riris Risnawati
Tara Deka Nita

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar